ADAT PERKAWINAN

sebuah adat perkawinan yang terkadang agak membuat kecewa
bagi sang laki laki tapi ama mau dikata nama nya juga udah adat
dari nenek moyang nya mau ga mau harus di ikuti juga,saya ambil cerita ini dari sebuah
kisah nyata yang saya kutip dari seorang gadis yang sangat mencintai seorang pemuda desa
sebut saja namanya doni dan yang cewek namanya dini,ma'af nama nya saya samarkan,
adat ini berasal dari propinsi riau,dan nama suku yang punya adar ini sendiri saya enggan untuk menyeburkan
karna ini adat jadi menurut saya harus dihormati.


kala itu dini bertemu dengan doni singkat cerita mereka menjalin hubungan dan keduanya merasa cocok yang ahirnya doni berfikir
untuk melanjutkan hubungan nya degan dini dengan cara menunang dini,tapi ketika itu karna dini yang punya adat tadi dan kebetulan
dini pihak perempuannya,jadi hukum adatpun berlaku,,,yaitu dimana dini harus ada uang antaran biar bisa jadi tunangannya si doni
dengan nilai yang telah ditentukan oleh orang yang dituakan dalam masyarakat situ,tapi ketentuan nilai uang ini tidak dari pihak
keliarga si dini melainkan hanya dari pihak yang dituakan saja(sesepuh),dan bila mana sidoni tidak sanggup dengan nilai tersebut maka doni
gagal untuk mendapatkan dini,dan kebetulan sidoni memang bukan orang kaya,apa lagi dini termasuk orang yang berpendidikan dan sudah bekerja
sedangkan doni hanya seorang petani biasa saja,
ketika itu waktu utusan keluarga doni datang lah pada keluarga dini dan menanya kan
betulkah dirumah ini ada sekuntum bunga yang katanya bunganya sedang mear-mekarnya
jadi saya ingin sekali untuk bisa memiliki bunga ini untuk kumbang saya,,?
sesepuk berkata boleh saja asal sanggup memenuhi hantarannya sebesar 20 juta rupiah
mendengar harga yang cukup tinggi jadi keluarga doni pun bertaya bolehkah saya meminta supaya
jangan terlalu mahal...
sesepuh bilang tidak bisa itu sudah harga pasaran..!
jadi gini aja deh karna sikumbang tidak sanggup maka cinta mereka pun berahir sampai disitu.

dan pada yang lain pun banyak terjadi hal yang sama dan ini mengakibatkan banyaknya perwan tua
dan keputus asaan bagi laki-laki yang kurang mampu terutama seperti doni.dan yang terjadi
pada pemuda setempat pun bagi yang kurang mampu mencari gadis diluar daerah atau dari suku lain
yang tidak memakai uang hantaran,,,

nah jadi bagai mana menurut para pembaca,,,?
(saya megutip ini dari kisah nyata dan saya pun memang langsung berbicang2 sama seorang gadis yang saya samarkan namanya tadi sebagai dini)